KULIAH TEORI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH OLEH PENGASUH PESANTREN DARUSSALAM-CIAMIS

Teori Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah sebagai berikut:

1. Teori Belajar Behavioristik: Teori ini menekankan bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku yang dapat diamati dan diukur. Guru Madrasah Ibtidaiyah dapat menerapkan teori ini dengan menggunakan metode pembelajaran yang berfokus pada pengamatan dan imitasi.

2. Teori Belajar Kognitif: Teori ini menekankan bahwa belajar adalah proses pemrosesan informasi yang melibatkan pikiran, perasaan, dan tindakan. Guru Madrasah Ibtidaiyah dapat menerapkan teori ini dengan menggunakan metode pembelajaran yang berfokus pada pemecahan masalah dan pengembangan keterampilan berpikir.

3. Teori Belajar Humanistik: Teori ini menekankan bahwa belajar adalah proses pengembangan diri yang melibatkan perasaan, pikiran, dan tindakan. Guru Madrasah Ibtidaiyah dapat menerapkan teori ini dengan menggunakan metode pembelajaran yang berfokus pada pengembangan kesadaran diri dan keterampilan sosial.

4. Teori Belajar Konstruktivis: Teori ini menekankan bahwa belajar adalah proses konstruksi pengetahuan yang melibatkan pengalaman, pengamatan, dan refleksi. Guru Madrasah Ibtidaiyah dapat menerapkan teori ini dengan menggunakan metode pembelajaran yang berfokus pada pengembangan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.

5. Teori Pendidikan Islam: Teori ini menekankan bahwa pendidikan adalah proses pengembangan diri yang melibatkan pengetahuan, keterampilan, dan akhlak. Guru Madrasah Ibtidaiyah dapat menerapkan teori ini dengan menggunakan metode pembelajaran yang berfokus pada pengembangan kesadaran diri, keterampilan sosial, dan akhlak mulia.


Prinsip-Prinsip Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah sebagai berikut:

1. Prinsip Kesadaran Diri: Guru harus memiliki kesadaran diri yang tinggi untuk dapat mengembangkan kesadaran diri siswa.

2. Prinsip Keterampilan Sosial: Guru harus memiliki keterampilan sosial yang baik untuk dapat mengembangkan keterampilan sosial siswa.

3. Prinsip Akhlak Mulia: Guru harus memiliki akhlak mulia untuk dapat mengembangkan akhlak mulia siswa.

5. Prinsip Pengembangan Keterampilan Berpikir: Guru harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan keterampilan berpikir siswa.

6. Prinsip Pengembangan Keterampilan Berkomunikasi: Guru harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan keterampilan berkomunikasi siswa.

Hebatnya Shalat 5 Waktu

Dari Abu Hurairah R.a. Berkata: Saya Telah Mendengar Rasulullah Saw Bersabda, Bagaimanakah Pendapatmu Seumpama Ada Sebuah Sungai Di Muka Pintu Salah Seorang Dari Kamu, Lalu Ia Mandi Daripadanya Setiap Hari Lima Kali, Apakah Masih Ada Tertinggal Kotorannya?" Para Sahabat Menjawab, "Tidak." Nabi Saw Bersabda, "Maka Demikianlah Shalat Lima Waktu, Allah Akan Menghapuskan Dosa-dosa Dengannya."

TOP