SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN ANTI KEKERASAN PADA ANAK BERBASIS NEUROSAINS


Darussalam Ciamis- Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Institut Agama Islam Darussalam Ciamis sukses menyelenggarakan seminar nasional pada tanggal 25 Februri 2023 dengan tema “PENDIDIKAN ANTI KEKERASAN PADA ANAK BERBASIS NEUROSAINS”.

Acara yang menghadirkan narasumber luar biasa yang sudah ahli di dunia praktisi dan akademisi yaitu Prof. Dr. Ir. Hj. Netty Herawati, M.Si. ketua umum HIMPAUDI Pusat, anggota BAN PAUD PNF Pusat dan Guru Besar Universitas Riau.

Acara ini dihadiri oleh Dr. Hj. N Hani Herlina, S.Ag., M.Pd. sebagai Rektor Institut Agama Islam Darussalam Ciamis dan Hj. Kania Ernawati Herdiat, S.Sos, M.Si. Bunda PAUD Kabupaten Ciamis, Aswarek, Dekan dan juga ketua prodi IAID Ciamis.

Seminar yang di laksanakan secara hybrid dan di siarkan langsung di kanal Youtube resmi IAID ciamis tersebut dihadiri oleh 472 peserta. peserta yang hadir baik secara online ataupun ofline yang mengikuti acara secara langsung di Gedung Nadwatul Ummah Pondok Pesantren Darussalam hadir dari perwakilan HIMPAUDI, IGRA, IGTKI, BKPRMI, PGRI, PGM, Guru SD/MI, Guru PAUD, dan juga dihadiri oleh mahasiswa, orang tua, dan umum.


Pada kesempatan kali ini Dr. Soni Samsu Rizal, M.Pd.I. Ketua Prodi PIAUD IAID Ciamis menyampaikan bahwa acara ini begitu penting bagaimana pendidikan anti kekerasan itu tidak boleh terjadi di dunia pendidikan, beliau mengutip perkataan menteri pendidikan indonesia yaitu jangan sampai dunia pendidikan itu menjalankan atau mengalami 3 dosa besar, yang pertama bulying (keperundungan), intoleransi dan juga kekerasan seksual.

Dr. Hj. N Hani Herlina Rektor IAID Ciamis menambahkan bahwa memang saat ini sedang begitu banyak kasus-kasus kekerasan terutama pada anak dan peserta didik, baik kekerasan secara fisik atau secara psikis atau juga pelecehan seksual. Kita semua wajib baik pemerintah, masyarakat, keluarga dan orang tua bertangung jawab atas perlindungan anak.

Jangan Pernah Berbakhil, Saudaraku!

Rasulullah Saw. Bersabda :Perumpamaan Orang Yang Pemurah Dan Orang Yang Bersedekah Seperti Seorang Lelaki Yang Memakai Dua Helai Jubah Atau Dua Helai Baju Besi Dari Dadanya Hingga Keatas. Apabila Orang Yang Berbelanja (Dalam Riwayat Lain: Apabila Orang Yang Bersedekah) Ingin Memberi Sedekah, Maka Baju Itu Longgar Buatnya; Dan Apabila Orang Bakhil Ingin Bersedekah, Maka Baju Itu Menjadi Rimas Dan Panas Sehingga Menutupi Jari-jarinya Serta Menghapus Jejaknya. Abu Hurairah Berkata : Orang Yang Bakhil Ingin Melonggarkan Pakaiannya Tetapi Dia Tidak Mampu Melonggarkannya.

TOP