Sabtu, 29 November 2014, Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis mengadakan Studium Generale. Acara tersebut merupakan salah satu rangkaian acara Wisuda Program Sarjana (S1) dan Pascasarjana (S2) tahun 2014. Acara diadakan di Aula Nadwatul Ummah (NU) Pontren Darussalam Ciamis, dengan pembicara utama Prof. Dr. H. Deddy Ismatullah, SH, M.Hum. (Koordinator Kopertais Wilayah II Jawa Barat dan Banten). Tema seminar pada Studium Generale ini adalah “Kebangkitan Intelektual Muda Islam untuk Kesejahteraan Bangsa”.
Rektor Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis memberikan sambutan dalam acara tersebut sekaligus memberikan pencerahan tentang kebangkitan intelektual muda Islam. Rektor menyampaikan rasa syukur dan bangga karena acara tersebut dihadiri oleh Bupati Ciamis dan Ketua DPRD Ciamis serta tamu undangan dari berbagai instansi.
Hadir dalam acara ini Bupati Ciamis, H. Iing Syam Arifin sekaligus memberikan sambutan. Beliau menegaskan bahwa kebangkitan intelektual muda Islam dimulai dari pendidikan terutama dari Perguruan Tinggi Agama Islam, dalam hal ini Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis. Menurutnya, bahwa yang paling sulit adalah kebangkitan Islam itu sendiri. "Kebangkitan Islam lebih sulit daripada kebangkitan intelektual Islam" pungkasnya.
Pada acara yang dihadiri oleh 273 wisudawan tersebut Prof. Dr. H. Deddy Ismatullah, SH, M.Hum. memberikan pemaparan yang mendalam tentang predikamenta indonesiana, di antaranya: 1) Perkembangan ilmu dan teknologi yang akseleratif, 2) Proses-proses globalisasi, 3) Perkembangan cepat ekonomi dan pasar bebas, 4) Interaksi kultural dan pergeseran nilai, 5) Perubahan sikap dan perilaku.
Prof. Dr. H. Deddy juga mengajak peserta Studium Generale untuk melihat fakta di Indonesia, terutama Krisis Moral (carfe diem): a) Dekadensi Moral, b) Kerakusan, Materialis, Hedonis, c) Kemiskinan Spiritual. Berdasar fakta tersebut, menurut Prof. Dr. H. Deddy ada 5 orientasi Pendidikan Tinggi Islam, yaitu : Pertama, Pusat ilmu keislaman. Kedua, Produser ilmuan Islam. Ketiga, Perisai terhadap nilai-nilai keislaman, bukan sebagai perusak Islam. Keempat, Menjadi cahaya bagi pesan-pesan keislaman. Kelima, Menjadi pusat peradaban Islam.
Studium Generale dihadiri oleh semua wisudawan Program Sarjana (S1), Program Pascasarjana (S2), Dosen dan tamu undangan serta mendapat sambutan antusias para pseserta.